Pilihan profesi ini akan menjadi dilema tersendiri saat amanah-amanah kecil sudah hadir dalam kehidupan berumah tangga, sebuah keputusan untuk menjadi seorang Ibu atau Wanita.
Seorang teman yang sedang mengalami dilema ini menuliskan BBM seperti ini kepada saya :
Her: “Kalau apel bagaikan wanita karir, perasaan exclusive, mahal, tapi setelah di makan kayak masih ada yang kurang…. Kalau durian, bagaikan Ibu Rumah Tangga, butuh perjuangan untuk memakannya tapi kalau dimakan rasanya yummy.. Sampai suka berasa habis di makan…“
Me:” I owe you one balada…”
Setelah membaca perumpamaan yang dia kirim kepada saya, saya cuma berkata dalam hati.. “Perumpamaan yang kamu buat sudah merupakan sebuah keputusan dari hati kecilmu, dan sesungguhnya kamu tau harus mengambil keputusan apa… Seorang Ibu atau Seorang Wanita… Jadi apa lagi yang kamu bingung-kan.. Atau iseng membuat aku bingung.. hehehe.. =D”
*Dan pendapat saya pribadi, tanpa mengurangi rasa hormat untuk wanita-wanita hebat dalam dunia kerja, jika kebutuhan utama sandang, pangan dan papan yang wajar sudah bisa di penuhi melalui jalan rejeki dari suami..aktualisasi diri dari Ibu-ibu yang hebat adalah amanah-amanah kecil yang hebat, setidaknya saat golden age mereka yaitu umur 1 - 5 tahun…
Balada IRT dan Wanita Karir..
Sebuah kehadiran adalah sebuah pemberian terbaik yang bisa kita berikan sebagai orang tua
Setidaknya itu yang saya mengerti
Note:
Sebuah penggalan percakapan dari seorang teman lama kira-kira 5 tahun lalu yang masih saja melekat dalam pikiran saya.. “il, lo tau ga perusahaan impian gw? Gw ingin kerja sebagai ibu rumah tangga, mengurus suami dan anak secara full time..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar