Nah, akhirnya kata itu saya cek di Kamus Besar Bahasa Indonesia, tepatnya di toko buku Gramedia..hehe..
Berikut defenisinya :
v Langut : rindu, ;
Melangut ; merasa rindu (sedih,kasih)
Aku ingin mendirikan senyummu pagi ini.
Bersama embun jernih menetes satu-satu laksana titik-titik penghubung bumi dan langit.
Biarkan tenda di bibir tipismu berdiri.
Lebih merekahlah ujung-ujungnya membiaskan rasa terdalam yang mungkin tak dapat kau ungkapkan.
Jangan pedulikan mentari.
Ia memang akan menyembul lalu menari.
Tapi, itu hanya sementara sebab awan akan muncul mengiringi.
Embusan bayu pun akan menyebarkan aroma beda yang jika kau biarkan melingkupi jiwa raga maka tiada lagi terasa rasa indah lainnya.
Teruslah tersenyum, sayang…Senyummu sungguh menggugah langutku terdalam.
Biarkan langut itu merekah di segenap dadaku.
Pengganti penat sekian lama.
Bercerita tentang sebentuk jiwa yang mencari home, bukan saja dalam bentuk fisik rumah, tapi juga sebentuk rasa dan sebentuk ketulusan hati yang dipercaya akan menampung segala langutnya.
Saya berharap, “Lelana” bisa membasuh kerinduan setahun menunggu.
*(Lelana, jiwa-jiwa yang pulang”, halaman 83, Grasindo 2007)
Balada Langut
Jarak dan jeda selalu memberikan tempat untuk sebuah langut..
Note:
Happy Friday and Happy Wiken untuk semua..Dari tengah lautan dengan kalender hitam semua… hehehe..
*Gak masalah kerja 15 jam sehari tidur cuma 5 jam sehari. Alhamdulilah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar