Senin, 22 Juli 2013

Balada Away Home from Home

“Dimana rumahmu?” pertanyaan simpel yang tidak mudah dijawab. Slogan ‘away home from home’ pertama kali saya baca di area kerja sumur minyak yang terpencil  di pesisir laut jawa. Slogan tersebut merubah mind set saya  bahwa tempat kerja yang terpencil ini adalah my away home. Dengan merubah cara pandang tersebut, membantu saya dalam menjalani rutinas kerja di tempat terpencil ini karena dalam mind set sekarang saya berada dimy away home. Jika kita melihat lebih luas lagi, mungkin bagi para supir truck yang mengantarkan keperluan logistik ke seluruh daerah, jalanan adalah away homebagi mereka. Ataupun kampung halaman (*rumah orang tua atau rumah masa kecil) yang merupakan away home bagi para perantau. Namun kita harus selalu ingat bahwa slogan tersebut diikuti dengan katafrom home. Jadi apapun keadaanya, kita tidak bisa selalu berada di away home.

“Jadi di mana rumahmu?” Apakah pertanyaan itu masih simpel untuk di jawab, jika iya.. maka bersyukurlah, karena dirimu tau kemana harus pulang setelah dari away home… Namun bagi beberapa orang, pertanyaan tadi sulit untuk di jawab… Percayalah…



Balada away home from home...

Pergilah sejauh-jauh kamu mampu
Arungi dunia..
Kejar lah Matahari terbit di Timur
Dan nikmati senja di Barat
Dan lingkaran itu akhirnya akan menuju satu titik
Pulang…


Note:Berpergian itu menyenangkan, dan pulang pun tidak kalah menyenangkannya… *anonim

Balada Seniman Kecilku..

Balada kali ini sekedar sharing sebuah tulisan dari Kahlil Gibran – Anak-anakmu…  Enjoy =D



Anak Anakmu (Kahlil Gibran)

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu
Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi
Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan
Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.