Jumat, 26 Oktober 2012

Balada Idul Adha yang Berbeda


Dalam balada berikut saya ingin sekedar sharing mengenai Hari Raya Idul Adha yang sedikit berbeda, yaitu Idul Adha dari lautan… Semoga bermanfaat.. =D



Balada "Idul Adha yang berbeda.."

Gema takbir pagi yang berbeda
Dari kami yang berada di tengah lautan-MU..
Takbir ini untuk-Mu..
Dan sejarah itu buat kami
Untuk merenungi arti perjuang salah satu Nabi-MU
Ibrahim A.S..

Note:

FAQ yang mungkin timbul tentang Idul Adha di lautan :

# Sholat Ied di Lautan? 
Kami melakukan sholat ied di Heli Pad dan untuk mengisi khutbahnya pun dengan mendatangkan Ustad dari Jakarta. 



Satu hal yang menarik dari sholat ied di lautan ini adalah karena ditemani pemandangan langit dan lautan di sekeliling kita. Indah bukan?

 


#Hidangan hari raya?
Kambing yang biasanya selalu hadir di hari raya idul adha pun ada di sini. Tapi, dipotong dan dikirim dari daratan dengan menggunakan boat untuk dimakan bersama. Selain itu, tim katering pun sudah menyiapkan kupat lengkap dengan opor ayamnya. Tapi saking lapernya, saya lupa mendokumentasikannya..hehe... 

#Aktifitas
Tapi walaupun lebaran, tetap saja..setelah break pagi yaitu pukul 9.30 kami pun kembali ke aktifitas pekerjaan seperti biasanya.



Namun, pada malam harinya diadakan ceremony khusus yaitu dengan doa bersama. Setelah itu, pada saat makan malam kita makan besar dengan sate kambing dan makanan lainnya. Sadaaap...



# Perasaan
Perasaan yang dirasakan berlebaran di sini dan jauh dari keluarga adalah terasanya kebersamaan tim. Selain itu tentu saja tidak ikutan mengalami macet, seperti yang ada di dalam berita bahwa terjadi macet di mana-mana..hehehe..


 Tapi, tetap saja..saat khatib sholat ied berceramah, saya tetap melihat wallpaper handphone saya..

my lovely daughter


Happy long weekend and Met Idul Adha.. 
-dari kami yang di lautan-


Rabu, 10 Oktober 2012

Balada Mumet



Saya teringat waktu jaman kuliah saat bimbingan TA (Tugas Akhir). Saat itu saya menghadap dosen pembimbing dan berkata, " saya ada masalah Pak". Dosen tersebut langsung berkata, "bagus, berarti kamu masih hidup".  Percakapan pendek itu selalu mengingatkan saya pribadi untuk bersyukur karena saya masih hidup sampai saat ini.. Itu saja..

Balada Mumet

Tak menyenangkan itu sebuah kondisi
Namun untuk tetap bahagia adalah sebuah pilihan
Bersyukur masih bisa bertemu waktu
Yang selalu memberikan kondisi tak tentu, namun selalu memberikan pilihan yang pasti
Untuk tertawa atau menangis..
Itu saja..

mumet saat offshore duty

Senin, 08 Oktober 2012

Balada Anak Tangga


Ada sebuah tanggadi platform tempat saya bertugas sekarang yang menarik untuk di-share dalam balada kali ini. Tangga tersebut dikenal dengan sebutan tangga ‘perjuangan’ karena memiliki anak tangga yang paling banyak dan curam dari seluruh platform yang ada di Laut Jawa. Kurang lebih ada 39 anak tangga dengan kecuraman 70 derajat yang menghubungkan area antara Cellar Deck dan Main Deck (*merupakan istilah tingkatan lantai di Platform).

Setiap yang melewati tangga tersebut, begitu tiba di atas, pasti akan berhenti sejenak dan ‘ngos-ngosan’,hehe..  Dari tangga ini saya belajar mengenai arti sebuah proses, bahwa semua hal dalam hidup tak ada yang instan (*kecuali mie). Sama seperti anak tangga, satu demi satu.. step by step.. Oooohh baby… Gonna get to you girl  (*NKOTB pun bersenandung, hehe..)


Balada Anak Tangga..

Seperti anak tangga
Cinta itu kita bangun dari nol
Setahap demi setahap
Bila nanti badai menyerang
Dan merubuhkan semua anak tangga yang kita bangun itu
Kita tahu cara membangunnya kembali



Note:
Apapun bisa menjadi balada… =p


Minggu, 07 Oktober 2012

Balada Mobil Tua dan Dunia di Dalamnya



Jika sedang berada di kendaraan shuttle kantor yang menjemput dan  mengantar pulang kantor,  saya selalu mengambil tempat duduk di pojok belakang. Mengapa? Karena di sana saya lebih leluasa utk bertemu dengan salah satu sahabat diam saya, yaitu melihat hiruk pikuk manusia dan dunia-nya. Semakin macet, semakin banyak dunia manusia yang bisa saya amati, salah satunya dunia di dalam mobil yang berlalu lalang menembus kemacetan. Dunia yang sangat menarik untuk diamati. Ada yang terlihat dengan wajah gusar sambil melihat jam tangannya secara terus menerus, ada yang sibuk membaca koran sambil menunggu kemacetan, ada yang asyik dengan smart phone-nya dan kemudian tertawa sendiri, bahkan ada yang masih sibuk mengunyah sarapan sambil menyetir. 

Sekitar dua minggu kemarin sebelum bertugas melaut, di hari Senin  pagi di tengah-tengah kemacetan yang menggila untuk mencapai kantor, saya mengamati ada sebuah mobil tua dengan kaca mobil polos tanpa kaca film. Terlihat di dalamnya sepasang suami istri yang sedang asyik bercanda dan tertawa seolah tak peduli dengan macet yang sedang mereka hadapi di depan. Entah apa yang mereka di diskusikan, saya coba menerka-nerka, namun imajinasi saya tidak sampai untuk bisa menerka-nerka.. Melihat dunia mereka di dalam mobil tua di tengah2 kemacetan Jakarta yang semakin sesak dengan mobil-mobil baru, memberikan positive energy tersendiri untuk menghadapi hari Senin itu.. Terima kasih untuk sahabat diam saya, balada ini untuk kalian…


Balada Mobil Tua dan Dunia di Dalamnya..


Mencoba menerjemahkan canda tawa sederhana yang kalian lakukan
Terlihat tak ada yang berlebihan dan dibuat-buat
Mengalir begitu saja
Sungguh menyenangkan bisa bertemu dunia kalian di hari Senin itu
Dunia yang begitu menenangkan..


Balada Robot Super Canggih



Saya teringat ketika bulan April tahun 2011, ketika pertama kali melihat hasil USG anak saya di rumah sakit, pengalaman yang membuat mata saya berkaca2 (*untuk yang pernah mengalami, apakah berkaca2 juga matanya?hehe..  Untuk yang belum, semoga cepat mengalami ya, amin :D). Begitu hasil cetak USG itu keluar, kemudian saya ambil fotonya, dan saya pasang menjadi pic BBM dengan update status “Seniman Kecilku..”

Hasil USG Syauqina Myiesha

 Dan kemarin dalam sebuah acara televisi  ada sebuah kalimat yang menarik utk saya share dalam balada kali ini, kurang lebih kalimatnya  seperti berikut “Bahwa setiap anak terlahir sebagai seniman, namun  orang tua, pendidikan dan lingkungan yang membuatnya menjadi robot yang super canggih.” Kalimat yang cukup membuat saya berpikir dan merenung sejenak. Mengapa  robot? Saya mencoba melihat diri pribadi dan lingkungan sekitar, apakah kita merupakan salah satu robot-robot super canggih itu… Semoga tidak ya… :)

Balada Robot yang Super Canggih..

Seniman kecilku..
Bawa serta selalu hatimu..
Dari apapun yang akan kamu lakukan kelak
Karena Ayah dan  Bunda tak mau membuatmu menjadi Robot yang super canggih..