Sabtu, 05 Januari 2013

Balada rindu dan Rindu



Sejak pertengahan tahun 2012 tahun lalu, saya mulai bergabung dengan team project  untuk eksekusi re-aktivasi sumur-sumur minyak di offshore. Dan mulai saat itu pola waktu kehidupan saya sampai hari ini bisa dikatakan sedikit anomaly. Jika digambarkan, kira-kira pola kehidupan saya, 12 hari di laut, 6 hari libur, dan 6 hari di office Jakarta, kemudian berulang kembali 12 hari di laut, 6 hari libur, dan 6 hari di office.. Jadwal yang tidak memperhatikan apakah itu hari libur nasional, hari raya, atau liburan akhir tahun. Ada yang harus di bayar mahal dengan schedule seperti ini, yaitu waktu untuk keluarga, saya dan keluarga kecil saya harus mengatur bagaimana agar waktu bisa berjalan lebih optimal saat hari off ataupun saat saya sedang berkantor di office Jakarta sebelum kembali melaut.. 

Dengan jadwal kerja yang sedikit anomaly tersebut, maka timbulah balada rindu dan Rindu.. yaitu rindu untuk keluarga kecil saya, dan yang kedua adalah Rindu (*syauqina = rindu ;  bahasa arab), seniman kecil saya… 



Balada rindu dan Rindu
Dia yang menitipkan rasa rindu di jiwa kita..
Dan Dia pula yang menitipkan Rindu sebagai amanah di keluarga kecil kita
Karena Dia tau kita mampu untuk di titipkan rindu dan Rindu..
2 sekaligus..
Sekali lagi..
Karena Dia tau kita mampu…

Dan saya pun ingin mengutip tulisan istri saya di blog-nya pada akhir tahun 2012 lalu..

Akhir tahunku terbuat dari nafas pelan anakku yang terlelap tidur 
dan obrolan ringan dengan suamiku dari ujung telepon.. 
hening tapi hangat..
 


  Happiness is homemade, believe me for sure..
(*motto keluarga kecil kita di tahun 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar